Sunday, September 26, 2010

InsidenGandariaHTBC25Sept


Kejadian ini terjai di depan mata saya sendiri, sekelompok pengendara motor dengan bersticker HTBC di depan mata saya sendiri mengintimidasi seorang pengendara motor matic mio berwarna putih.
Tempat kejadian : Gandaria
Saya melihat sendiri kronologis kejadian ini, dan berikut adalah deskripsinya...
Pengendara mio tersebut berada di sebelah kiri jalan. Sementara segerombolan pengendara motor dengan bersticker HTBC berada di sebelah kanannya. Kurang lebih terdapat 8 orang pengendara HTBC.
 Pengendara bermotor mio tersebut nampak sudah mengetahui ada iring2an HTBC. Dan nampaknya dia mencoba untuk mendahului iring2an tersebut. Akan tetapi selalu tertutup oleh iring2an HTBC. Dan di depan si mio putih tersebut pun ada pengendara motor lain.
Salah seorang pengendara  HTBC ada yang tertinggal. Dan nampaknya pengendara mio tersebut melihat ketertinggalan seorang pengendara HTBC tersebut. Dan mencoba menyalip pengemudi motor lainnya di depannya. Dan otomatis terpaksa pengendara mio tersebut harus memotong sedikit. Akan tetapi, salah seorang pengendara HTBC  yang  tertinggal tersebut memaksakan untuk menutup jalan si pengemudi motor mio yang hendak menyalip, padahal jaraknya cukup jauh untuk memaksakan menutup barisan.
Dan nampaknya pengendara mio tersebut melihat bahwa salah satu pengendara htbc yang tertinggal tersebut memacu motornya dgn kencang dari belakang untuk memaksakan menutup jalan si pengemudi mio tersebut.
Terlihat dengan reflex, bahwa pengendara mio tersebut langsung menancap gas. Agar dapat menyalip pengendara motor yang ada di depannya.
Saya sempat tercengang, karena motor mio putih itu dengan cepatnya melesat ke depan. Menyalip kendaraan di depannya dan juga meninggalkan  barisan HTBC. Dan akhirnya berhenti di lampu merah sebelum tongkrongan anak NINJA 250. Dan mengarah ke kebayoran lama.
Sejenak saya berfikir itu adalah akhir masalah si mio putih untuk meninggalkan para pengendara HTBC. Dan sambil tertawa - tawa bersama dengan teman - teman saya di mobil.
Karena saya lihat, dia mengalami kesulitan di dalam menyalip pengendara motor lain di hadapannya karena selalu terpotong oleh iring2an HTBC, dan saya perhatikan mio putih itu tergolong cukup sabar.
Ternyata permasalahan baru saja di mulai
Di lampu merah tersebut akhirnya berhentilah mio putih tersebut hingga akhirnya di susul oleh iring2an HTBC lainnya. Dan saya pun terkaget ketika pengendara mio putih tersebut tiba2 seperti di cekik lehernya oleh salah seorang pengendara HTBC yang tertinggal barisan. Sambil berargumen dan membentak - bentak. Tentu saja saya tidak dapat mendengar pembicaraan tersebut, karena saya berada di dalam mobil. Pembicaraan tersebut pun kian sengit. Saya pun kaget melihat kejadian itu.
Akhirnya lampu hijau pun menyala, akan tetapi intimidasi tersebut masih berlangsung. Dan akhirnya seorang pengendara lain dari HTBC melerai dan meredakan temannya. Karena, si mio putih tersebut sendiri dan seperti ketakutan. Dan saya rasa, mio putih tersebut tidak bersalah ( secara umum, akan tetapi tergantung pendapat masing - masing ya..heheheh)
Akhirnya iring2an HTBC pun melaju, akan tetapi si pengendara HTBC yang mencekik si mio putih tersebut masih tidak terima nampaknya. Entah atas dasar masalah apa. Dan si  mio putih pun tidak mencelakakan para pengendara HTBC.
Sampai akhirnya si mio putih berhenti di lampu merah sebelum pombensin gandaria. Saya pun penasara. Dan menghentikan mobil saya agak jauh di belakang mereka berdua. Dan kembali mereka terlibat pembicaraan sengit. Dan nampaknya si mio putih seperti meminta maaf kepada pengendara HTBC tersebut. Akan tetapi pengendara HTBC tersebut seperti tidak mau tau terima dan tetap melancarkan amarahnya dengan membentak2. Hingga akhirnya mereda..dan mereka pun melajukan kendaraan mereka.
Bermodalkan penasaran, akhrinya saya mengejar si mio putih yang kebetulan se arah dengan saya..
Setelah pombensin gandaria akhirnya saya dpt menyusul si mio putih tersebut, dan awalnya dia menolak untuk menepi. Akan tetapi akhirnya dia menepikan motornya  dan berhenti di depan sebuah halte. Saya pun menanyakan apa yang terjadi kepada mio putih tersebut. Dan dia pun menjelaskan yang terjadi. (hmmmmm motornya rapih banget dan kinclong ckckckk saya sempet naksir hehehe )
Pada intinya :
Si mio putih tersebut memang sedikit terburu2. Dan dia menjelaskan bahwa :
“saya mengerti ada iring -iringan motor mas, dan saya bukan orang bodoh ataupun sembrono di jalanan”
“Sesama pengendara motor harusnya saling menghormati, toh saya tidak membuat anak - anak HTBC tersebut celaka. Apa masuk akal mereka mencekik saya hanya karena alasan saya menggeber motor saya?"
“saya pun terburu – buru ada alasannya, setiap orang di jalan mempunyai tujuan perjalanan, dan orang lain tidak akan tau tujuan perjalanan saya kan mas? Tuturnya..seperti sedih
Saya pun bertanya..
Tujuannya kemana mas?
“Saya mau pulang ke Rumah sakit mas, saya tadi menemui teman saya di blok m, untuk pinjam uang, untuk melunasi biaya operasi nenek saya, karena nenek saya sudah kritis dan harus di operasi secepatnya”
“Malah saya harus berurusan dengan orang-orang HTBC itu”
Saya pun akhirnya menyuruhnya untuk buru – buru melajukan kendaraannya..
Akan  tetapi dia hanya terdiam..
“sudah terlambat mas, tadi setelah saya ribut – ribut dengan HTBC saya terima sms, klo nenek saya sudah tidak ada. Mungkin klo tadi saya tidak ribut – ribut dengan mereka, paling tidak saya masih bisa ketemu nenek saya”
Setelah mengucapkan turut berduka cita, akhirnya kami sama – sama melajukan kendaraan kami..

No comments:

Post a Comment